Life Style

Tak sadar terdoktrin bahasa alay

ilustrasi

Wawasanriau.com - Bahasa alay atau bahasa gaul sering diucapkan anak muda, khususnya di kota besar seperti Jakarta. Bahasa ini tidak hanya eksis tapi juga terus mengalami transformasi atau perubahan di lingkungan kehidupan remaja.

Bahasa gaul yang digunakan anak muda juga bervariasi sesuai umur maupun kelompok tempat mereka berinteraksi. Sehingga kita mampu menilai anak muda dengan gaya bahasa yang digunakannya. Kebanyakan, mereka hanya mengikuti tren agar tidak dianggap ketinggalan. Ada juga yang mengaku terdoktrin bahasa alay dengan sendirinya.

"Kebawa gaya bahasa temen," kata Maula Zaidah mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (16/10).

Dia mengakui bahasa yang digunakannya sehari-hari dipengaruhi lingkungannya. Tapi ada kalanya dia mempopulerkan sendiri agar diikuti teman sepermainannya. "Tergantung, sebelumnya ada yang dari sendiri ada juga yang dari temen. Lebih banyak dari temen sih," lanjutnya.

Hal sama diakui Yopi. Dia tidak menampik, ada kalanya bahasa yang mereka gunakan tidak dimengerti oleh remaja dari kelompok lain. Dia menuturkan terkadang merasa risih jika berbicara kelompok lain di luar lingkungannya. Salah satunya karena bahasa yang digunakan tidak dimengerti.

"Ngalir aja, sudah kebawa saja. Kadang suka ada yang bingung, kadang juga ada yang mengerti sih," kata Yopi.(red)
 


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar