Sosbud

Sekedar refleksi tentang Iven Bakar Tongkang di Bagansipiapi

Hasnul

WAWASANRIAU.com - Kultur masyarakat melayu yang identik dengan islami patut menjadi suatu yang sama kita banggakan di Kota Bagansiapiapi yang heterogen. Namun juga sebagai bagian NKRI yg sejalan dengan  surat Al Kafirun maka perlu kebijaksanaan yang ekstra bagi pemimpin kabupaten beserta perangkatnya. 

Tidak serta merta mengabaikan kearifan lokal dalam melaksanakan kegiatan ini dan juga hemat saya apalagi dalam kegiatan hari besar umat islam pemerintah kabupaten sangat konsisten akan dukungan giat tersebut. 

Khusus kegiatan Bakar Tongkang Pemerintah Kabupaten hanya sbg fasilitator karena ini termasuk agenda pariwisata Nasional. Pemerintah Kabupaten hanya mencoba meningkatkan gairah ekonomi rakyat pada event ini agar semua merasakan kehadiran pemerintah daerah. 

Alhamdulillah setiap event ini diadakan saudara kita etnis tionghoa selalu melakukan beberapa kegiatan Bakti sosial yang notabene penerima nya masyarakat pribumi. 

Kita ambil hikmahnya dari kegiatan tersebut karena tidak semua kita bisa selalu hadir ditengah masyarakat. Ada beberapa kegiatan infrastruktur, bangunan seperti puskesmas bernilai milyaran rupiah mereka bantu tanpa kita minta untuk masyarakat banyak. 

Juga rencana pembangunan Mesjid megah ChenghO di bagansiapiapi oleh pengusaha dari etnis tionghoa. Ini bentuk kekompakan dari saudara kita etnis tionghoa yang harus kita acungi jempol. 

Hari ini selain pengobatan gratis juga  dilakukan penyerahan 5000 paket sembako dari saudara etnis tionghoa dan mereka meminta agar tahun depan dimintakan data keluarga miskin yang belum punya rumah untuk dibuatkan rumah layak huni bekerjasama dengan pemerintah kabupaten. 

Kembali ke acara budaya ritual bakar tongkang bahwa Pemerintah Kabupaten tidak masuk pada inti acara tersebut mengingat perbedaan keyakinan. Namun semangat gotong royong dari giat tersebut dan toleransi beragama yang luar biasa seperti yang pernah disampaikan oleh Ustad kebanggaan kita Ustad Abdul Shomad "Kalo ingin belajar toleransi datanglah ke Bagansiapiapi".

Mudahan tulisan ini menambah pemahaman kita agar lebih tahu dan peduli.

Penulis: Hasnul


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar