Nasional

Ini Lho 4 Unicorn di RI Milik Asing rasa Lokal

Jakarta - Pembahasan mengenai perusahaan startup dengan valuasi US$ 1 Miliar atau sekitar Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000) ramai dibahas dalam beberapa waktu terakhir.

Saat ini, terdapat 4 unicorn di Indonesia. Salah satunya bahkan telah menuju decacorn atau yang memiliki valuasi mencapai US$ 10 miliar.

Tumbuhnya unicorn ini sedikit menuai pro kontra. Ada yang membanggakan, ada pula yang menyayangkannya. Sebab, walaupun tumbuh di dalam negeri, namun unicorn Indonesia dikuasai asing.

Unicorn-unicorn tersebut ialah, Go-Jek, Traveloka, BukaLapak, dan Tokopedia. Berikut profil dari masing-masing unicorn tersebut.

Go-Jek
Layanan transportasi online ini sudah ada sejak 4 tahun lalu. CEO Go-Jek Nadiem Makarim menyebut, Go-Jek sudah lama berdiri, namun terjun ke dunia online baru pada Januari 2015.

Pada saat itu, aplikasi Go-Jek baru muncul di Play Store dan App Store dan menjadi pembahasan. Orang-orang banyak yang kaget ojek bisa dipanggil secara online. Praktis dan mudah.

Aplikasinya pun masih sederhana, belum sekompleks sekarang. Hanya ada layanan pengantaran barang, transportasi dan belanja.

Saat ini, Go-Jek sudah menjadi salah satu raja transportasi online di Indonesia. Bahkan layanan ini juga sudah merambah ke Vietnam. Go-Jek menjadi unicorn yang digadang-gadang menjadi decacorn karena valuasinya mendekati US$ 10 miliar.

Tokopedia
Valuasi raksasa e-commerce Tokopedia semakin besar setelah beberapa waktu lalu, situs marketplace ini disuntik sejumlah investor asal Jepang dan China.

Tokopedia disuntik modal senilai US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 15,9 triliun (kurs: Rp 14.500) oleh Softbank dan Alibaba Group.

Dana itu telah membuat valuasi Tokopedia saat ini mencapai US$ 7 miliar atau setara Rp 101,5 triliun.

Total valuasi tersebut dipercaya dari salah satu sumber Techcrunch, seperti dikutip Rabu (12/12/2018). Dengan masuknya suntikan modal ini, Tokopedia tercatat telah mengumpulkan dana dari investor mencapai US$ 3,4 miliar atau setara Rp 49,3 triliun selama sembilan tahun berdiri.

CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, perusahaan masih akan terus fokus pada pasar dalam negeri guna mendorong pembangunan ekonomi dan inklusi keuangan di Indonesia.

BukaLapak
Raksasa e-commerce lainnya, Bukalapak juga masuk kategori unicorn. CEO Bukalapak Achmad Dzaky mengatakan hal itu saat perayaan ulang tahun Bukalapak ke 8.

"Kami sudah unicorn," kata Zaky

Sayangnya Zaky tidak mau membeberkan lebih detail terkait nilai investasi dan penyandang dana yang membuat Bukalapak punya nilai valuasi US$ 1 miliar.

"Para investor kami belum mau di-publish," ujar Zaky.

Traveloka
Satu lagi startup unicorn di Indonesia adalah Traveloka, situs penyedia layanan travel ini punya valuasi di atas US$ miliar, bersanding dengan Go-Jek, Tokopedia dan Bukalapak.

Traveloka telah merambah negara-negara di kawasan ASEAN, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Menurut Caesar, sektor pemesanan tiket pada tahun depan akan mengalami peningkatan seiring dengan pergeseran kebiasaan konsumen ke arah gaya hidup. Di samping itu juga, maskapai penerbangan bertarif rendah atau Low Cost Carrier (LCC) juga turut menjadi pendongkrak pemesanan tiket.

"LCC makin tren dan makin banyak. Kita lihat prospek ke depannya makin bagus. Untuk tantangannya, kalau di internasional itu bagaimana melokalisasi produk layanan kita sesuai pasar," Senior Vice President Business Development Traveloka Caesar Indra pada akhir 2017 lalu. 

 

Sumber : detik.com


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar