Life Style

Ini Bahayanya Sering Bertengkar Didepan Anak

Ilustrasi

Namanya keluarga, tak terus menerus adem ya, Bun. Pasti ada saja pasang surut, naik turun dalam hubungan keluarga terutama pada pasangan. Namun, bukan jadi alasan orang tua  terus berargumen atau bertengkar di depan buah hati.

Psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando menuturkan, jika orang tua atau pasangan ribut terus di depan anak tentunya membuat anak tidak nyaman. Pastinya keributan ini juga membawa emosi yang negatif ke anak.

"Misal nih, orang tua ribut masalah anak yang nggak mau makan. Nah, anak bisa merasa kalau dialah penyebab keributan tersebut," kata Ajeng di sela-sela acara 'Dukung Orang tua Cek Berat Badan Ideal Anak untuk Tumbuh Kembang Optimal', di bilangan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. 

Bahayanya, anak bisa jadi menyalahkan diri sendiri lho, Bun. Kalau orang tuanya ribut terus di depan anak, Ajeng katakan hal tersebut juga tak baik bagi konsep diri anak.

"Kalau memang harus berbeda pendapat, tentunya berbeda pendapatlah dengan cara yang benar dan tepat. Bukan berarti harus terus menerus berkonflik di depan anak," tambah Ajeng.

Ya, sebenarnya beda pendapat itu wajar apalagi dalam berumah tangga. Namun, ada beberapa kondisi dan situasi tertentu yang membuat orang tua 'sah' saja berdebat di depan anak.

"Misal orang tua bertengkar di depan anak dalam situasi dan kondisi di mana hal tersebut wajar bahwa ada perbedaan paham. Dengan ini anak juga jadi memahami bahwa yang namanya berbeda itu bukan suatu hal yang tidak boleh. Berbeda itu nggak apa-apa, berselisih paham juga sah asal harus dicari juga solusinya," papar Ajeng.

Menurut Ajeng, selama berselisih paham itu dicari solusinya untuk menyatukan pendapat, justru akan membuat anak belajar bahwa yang namanya berbeda itu wajar. Tapi, kalau perselisihan tersebut pada akhirnya tidak menemukan titik temu, pada akhirnya akan mengganggu anak juga karena muncul banyak konflik yang tak berkesudahan. 

"Apalagi kalau orang tua sedikit-sedikit bertengkar di depan anak karena masalah yang tidak terlalu penting, nah yang seperti ini bisa menimbulkan kecemasan pada anak," imbuh ibu dua anak ini.

Hal ini diamini psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, baik orang tua yang bertengkar apalagi bercerai, keduanya sama-sama berdampak buruk bagi anak. 

"Kalau misal anak melihat orang tuanya bertengkar dan itu sering terjadi, bisa membuat kondisi psikologisnya terganggu. Misalnya gangguan kecemasan anak jadi meningkat sehingga berdampak ke hal lainnya," kata Ratih.


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar