Ikan Sungai Rokan Banyak Mati

Tim DLH Rohil Ambil Sample Air Sungai Rokan

Kadis LH bersama tim DLH Rohil saat mengambil sample air dan ikan di Kepenghuluan Labuhan Tangga Hilir Kec. Bangko, Rohil

BAGANSIAPIAPI, WAWASANRIAU.COM - Tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, melakukan investigasi kelapangan untuk mengambil sample air dan ikan sungai Rokan guna mecari tahu penyebab matinya berbagai jenis ikan diperairan sungai Rokan sekitar Kepenghuluan Labuhan Tangga Kecil Kecamatan Bangko, Rohil.

"Kami sudah turun kelapangan tadi sore bersama tim analis labor lingkungan untuk mengambil sample air di muara sungai Rokan, tepatnya daerah Kepenghuluan Labuhan Tangga Kecil Kecamatan Bangko. Hasil dari pengambilan sample ini nantinya akan diuji di laboratorium lingkungan Pekan Baru dan Laboratorium Rokan Hilir," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Rohil, Suwandi,S.Sos, Rabu malam (14/11/2018) di Bagansiapiapi.

Dijelaskan Suwandi, pengujian sample dilakukan didua tempat sebagai pembanding antara hasil labor di Pekan Baru dengan hasil Labor yang di Rokan Hilir. Selain sample air tim DLH juga mengambil sample ikan hasil tangkapan nelayan sungai Rokan yang menurut para nelayan ikannya memiliki ciri fisik terkontaminasi bahan kimia.

"Selain mengambil sample air, kami juga mengambil sample ikan dari nelayan yang baru pulang mencari ikan dimuara sungai Rokan, informasi dari nelayan ikan yang didapatnya memiliki ciri fisik terkontaminasi bahan kimia. Tapi kita belum bisa menyimpulkan awal karena kita masih menunggu hasil uji sample di Labor Pekan Baru dan Labor Lingkungan Rohil yang nanti hasilnya akan dibandingkan," jelasnya.

Masa pengujian sample dilaboratorium dikatakan Suwandi diperkirakan selama tiga minggu, setelah hasil uji lab keluar pihaknya akan melakukan espos dengan mengundang pihak terkait termasuk beberapa Kepenghuluan yakni dari Kepenghuluan Jumrah, Kepenghuluan Teluk Pulau sampai Kepenghuluan Labuhan Tangga.

"Kami minta waktu selama tiga minggu, setelah uji labor keluar kita akan espos dengan mengundang dinas terkait termasuk pemerintah Kepenghuluan apa sebenarnya sumber pencemaran air sungai Rokan. Jika ini memang diduga dari limbah sawit, tentu nanti akan kita tinjau kelapangan PKS-PKS yang beroperasi di Rohil yang membuang limbahnya ke sungai Rokan," ungkap Suwandi.

Ia mengharapkan untuk sementara waktu agar masyarakat beberapa kepenghuluan dapat bersabar sampai hasil labor keluar. Dari pengujian awal pengambilan sample air disampaikan Suwandi didapat hasil PH 5 pada air sungai Rokan di Kepenghuluan Labuhan Tangga Kecil, namun PH 5 yang menandakan keasaman air tersebut belum bisa disimpulkan apakah disebabkan limbah pabrik atau peristiwa alam musim hujan dibarengi pasang besar air laut.

Sementara itu salah seorang nelayan di Kepenghuluan Labuhan Tangga Kecil Kecamatan Bangko, Rohil, Hafis (35) saat dikonfirmasi terkait ikan mati di Sungai Rokan menuturkan bahwa semenjak ditemukannya puluhan ribu ikan mati diperairan sungai Rokan  Tanggal 10 November 2018 lalu menyebabkan hasil tangkap para nelayan menurun drastis bahkan sampai tidak mendapat hasil.

"Sejak ditemukan ribuan ikan mati di Labuhan Tangga Kecil ini, selama 3 hari berturut-turut sejak tanggal 10 November lalu hasil para nelayan menurun drastis bahkan pulang tak mendapat hasil," kata Hafis.

Lanjutnya, Kejadian seperti ini sudah tiga kali kami alami, sebelumnya pernah terjadi 3 tahun lalu dan lebih banyak ikan mati dari yang  sekarang ini, hampir semua jenis ikan sungai mati dari yang besar sampai yang kecil seperti ikan patin, gulama, duri, siakap, udang, juara dan lainnya. Akibatnya enam bulan baru ada ikan lagi disungai Rokan," terang Hafis.  

Laporan : Irwansyah  

 

 

 

 


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar