Lancang Kuning

MENYERAMKAN! Bupati Rohil Temui Honorer Bangkit Dari Lubang Kubur

ilustrasi

BAGANSIAPIAPI,WAWASANRIAU.COM - Kalau berbicara tenaga honorer dilingkungan pemerintah daerah di Indonesia yang paling banyak menerima tenaga honorer adalah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Demikian hal itu disampikan Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno.

Saat ini, sejulah tenaga honorer dipemerintah Rohil sudah menjadi isu hangat dipermukaan publik. Pasalnya, diduga sejumlah data honorer belum singkron dan tidak falid. kepada media belum lama ini Ketua DPRD Rohil, Nasrudin Hasan menyebutkan 17000 lebih, sedangkan yang sampikan BKD berkisar angka 13000 lebih.

Terkait banyaknya sejumlah tenaga honorer didaerah Rohil, Suyatno mengatakan /setiap bulan Pemerintah harus menggelontorkan sejumlah lebih kurang senilai Rp16 Miliar hanya untuk bayar gaji honorer. Namun sampai dengan saat ini juga pihak berkompenten belum juga melakukan penyampian kepada pers secara resmi terkait berapa jumlah pasti tenaga honorer pemkab Rohil.

"Rohil terbanyak se Indonesia, kita ambil sikap, kita absensi balek, kita data balek, semua tenaga honorer yang ada dipemeritahan daerah. Setelah dilakukan apa yang kita ketemuaka, honorer yang tak masuk betahun tahun masih juga nerima honorer, nah orang yang sudah meninggal kok masih menerima honorer, jadi setiap tanggal 4 taggal 5 dia bangkit dari lubang kubur neken nah ketemu itu, ha dimana salahnya, tanya kepada satker atau guru pimpinan sekolah disitu,"kata Suyatno saat diwawancara www.wawasanriau.com baru -baru ini.

Suyatno menjelaskan bahwa selama ini pihak pimpinan setiap OPD dan Kepala sekolah tidak aktif melaporkan data honorer dan keterangan honorer di instansinya masing-masing bahkan diduga teresan dengan sengaja membiarkan sehingga data yang ada menjadi penggelembungan dan ini sudah berjalan sejak lama.

"SD 01 contohnya, karim meninggal, kenapa Kepala Sekolah diam aja, tak dilaporkan karim tu meninggal sehingga honor sekian bulannya itu nerima. Yang kedua, dia honorer katakan didinas Pendidikan tau- tau dia diangkat menjadi Pegwai Negeri Sipil ditempatkan dikecamatan, ini dua tiga bulan masih nerima honor. Itu kita ketemukan, dimana yang salah pak, lho pimpinan inilah yang salah kenapa tidak lapor."ungkap Suyatno.

yang lebih menyediahkan adalah sampai kita sudah dapat teguran sampai hari ini pemerintah daerah masih membayar tenaga honorer kepad aguru swasta, TK RA MDA itu masih pemda yang bayar, kenapa ini bisa terjadi karena rasa kemanuasiaan,"ujar Suyatno. (adv/zmi)


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar