Life Style

Telur Mentah Lebih Bergizi dari Telur Matang, Apa Benar?

ilustrasi (foto.net)

WAWASANRIAU.COM - Biasanya telur digoreng, direbus atau dicampurkan dalam masakan dan kue. Tetapi bagaimana dengan telur mentah yang langsung dimakan?

Konsumsi telur mentah untuk alasan kesehatan, seperti campuran jamu ataupun susu, sudah menjadi kebiasaan sejumlah orang. Telur mentah jika dicampur dengan makanan atau minuman tertentu dipercaya cukup higenis dan aman.

Sampai saat ini, kontroversi tentang konsumsi telur mentah masih terjadi. Beberapa ahli mengatakan jika risiko seseorang mengkonsumsi telur mentah sangat kecil. Tapi, ada juga yang menganggap bahwa di dalam telur mentah terdapat bakteri yang dapat menyebabkan keracunan dan sakit.

Dikutip dari rodalesorganiclife (28/6) Alissa Rumsey, MS, RD, penulis Three Steps to the Healthier You mengatakan, jika dilihat dari kandungan nutrisi, memang benar proses memasak dapat menghancurkan sejumlah kecil vitamin dan mineral yang ada pada telur. Telur mentah sedikit lebih tinggi vitamin B (seperti vitamin B6 dan folat), vitamin E, kolin, antioksidan lutein dan zeaxanthin.



Tapi bedanya sangat kecil. Sebagai contoh, jika konsumsi telur mentah, akan mendapatkan asupan 0,85 mikrogram vitamin B6 dan 146,9 miligram kolin. Dibandingkan dengan telur matang, terdapat 0,072 mikrogram B6 dan 117 miligram kolin.

Jika dilihat dari kandungan nutrisi, tentu saja kandungan nutrisi pada telur matang lebih banyak. Tubuh hanya mampu menyerap 50% protein dari telur mentah dan 91% protein dari telur matang. Ini berdasarkan salah satu studi Journal of Nutrition.

"Panas mengubah struktur molekuk protein telur sehingga lebih mudah dicerna. Itu berarti, telur mentah hanya mengandung 3 gram protein dibandingkan dengan telur matang yang mengandung 6 gram protein yang dapat dicerna", jelas Rumsey

Tapi hal tersebut bukanlah satu-satunya alasan kenapa telur matang menjadi pilihan yang lebih baik dari telur mentah. Telur mentah mengandung Salmonella, salah satu jenis bakteri yang banyak menyebabkan kasus keracunan makanan. Salmonella sering menyerang anak-anak, wanita hamil dan orang-orang yang sistem kekebalan tubuh rendah.

Selain bakteri Salmonella, dalam telur mentah juga terdapat zat avidin. Zat ini mampu mengikat biotin sehingga makanan tidak dapat dicerna, akibatnya membuat kadar biotin dan hemoglobin dalam urin menurun.

Untuk alasan kesehatan dan nutrisi, ada baiknya pertimbangkan kembali konsumsi telur mentah. Apalagi jika terlalu sering.

sumber:detik.com


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar