Aksi Damai Ke DPRD Rohil

Awak Media Tuntut Pembayaran Hutang Piutang 2016

penanggung jawab aksi damai, H Dahrin S.Sos
BAGANSIAPIAPI, WAWASANRIAU.COM - Kualisi pimpinan media dan kepala biro media massa di Rokan Hilir (Rohil) melakukan aksi damai didepan kantor DPRD Rohil, mereka menuntut tagihan tunda bayar media tahun 2016. Kegiatan dipusatkan didepan kantor DPRD Rokan Hilir, jl merdeka Bagansiapiapi, Jumat (26/05/2017).
 
Puluhan awak media berdiri dijalan didepan kantor DPRD Rokan Hilir, terlihat sangat dramatis berwajah penuh harap dan ada juga yang memegang kertas karton yang bertulis "copot Syamsuri dari jabatan sekwan, pak sekwan kami datang menuntut hak kami, wakil rakyat tolong perhatikan nasib kami rakyat rohil, aparat hukum usut dugaan korupsi disekwan rohil."
 
Penanggung jawab aksi damai tersebut adalah H Dahrin S.Sos, ia merupakan perwakilan dari sejumlah puluhan orang awak media yang bertugas diwilayah Kabupaten Rokan Hilir untuk menuntut hak terkait tunggakan bayar iklan, langganan media cetak dan media online. 
 
"Kita yang turun ini seprofesi seperjuangan untuk menuntut hak kita yang belum dibayarkan pak sekwan, inilah bentuk solidaritas kita berama kawan-kawan awak media."ujar H Dahrin. 
 
Ketua DPRD Rokan Hilir, Nasrudin Hasan, menyambut baik atas aksi yang dilakukan tersebut, dia bersma rekan DPRD lainnya, yaitu Hj Tati dan H Tatang Hartono yang mendampinginya mengundang perwakilan duduk bersama dan melakukan audiensi. 
 
Sehingga dapat diputuskan bahwa tuntutan tagihan tunda bayar ikalan, media cetak dan media online akan diselesaikan selambatnya tiga hari sebelum malam takbir idulfitri. Itu kesepakatan Ketua DPRD Rokan Hilir, Nasrudin Hasan bersma penanggung jawab aksi damai, H Dahrin diketahui Darwin Murin, Rudi Hartono, Sutrisno, Azmi dan Jaka Abdillah. 
 
Sedangkan untuk tuntutan H Syamsuri Ahmad agar dicopot dari jabatan sebagai sekwan. Ketua DPRD Rokan Hilir, Nasrudin Hasan meminta untuk dipertimbangan. Pasalnya, masih banyak benang kusut yang perlu diselesaikan terlebihdahulu. 
 
"Saya berkesimpulan,untuk tuntutan yang satu ini perlu kita pertimbangkan dululah. Ya, karena masih banyak hal -hal lain juga yang belum diselesaikan dan itu perlu diselesai. Contohnya Macam tinik, hotel-hotel dan lain -lain lagi, itu itu yang baru yang saya tau aja ya, nah bagaimana ini nanti,"kata Anggota Dewan Rokan Hilir, H Tatang Hartono seraya bertanya kembali. 
 
Dalam sesi terakhir, Anggota Dewan Rokan Hilir, Hj Tati, menambahkan bahwa memang perlunya konsep kebersamaan dengan demikian besar kemungkinan semua persoalan akan bisa diselesaikan. (fie)


[Ikuti Wawasanriau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar