Hari Buku Sedunia, Mari Rayakan dengan Membaca 5 Buku Indonesia

Selasa, 23 April 2019

Jakarta - Setiap tanggal 23 April, para pembaca dan pencinta buku merayakanHari Buku Sedunia. Perayaan Hari Buku Sedunia ditetapkan oleh UNESCO untuk mempromosikan peran membaca, penerbitan, dan hak cipta.

Mari merayakan Hari Buku Sedunia, dengan membaca 5 buku terbitan karya anak bangsa. Berikut di antaranya:
1. Tetralogi Pulau Buru (Pramoedya Ananta Toer)

Karya fenomenal Pramoedya Ananta Toersepanjang masa adalah tetralogi Pulau Buru. 'Bumi Manusia' merupakan buku pertama dari novel bergenre sejarah. Kisahnya menceritakan tentang Minke seorang pribumi terpelajar dan pencarian jati dirinya.

Yakni 'Bumi Manusia', 'Anak Semua Bangsa', dan 'Jejak Langkah'.

2. Laskar Pelangi (Andrea Hirata)

Pulau Belitung melejit dan menjadi destinasi wisata wajib bagi penggemar dan pembaca novel Andrea Hirata. Gara-gara novel 'Laskar Pelangi', nama Andrea pun melambung tinggi dan membuatnya dikenal ke penjuru dunia.

Sudahkah kamu membaca novel 'Laskar Pelangi'? 

3. Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari)

Lewat novel 'Ronggeng Dukuh Paruk', nama Ahmad Tohari melambung. Dukuh Paruk dikenal sebagai desa kecil yang terpencil dan miskin. Meski begitu di kawasan tersebut ada warisan kesenian ronggeng yang menjadi kebanggaan.

'Ronggeng Dukuh Paruk' mengisahkan seorang perempuan muda bernama Srintil yang memperlihatkan bakat dalam menari ronggeng.

4. Pulang (Leila S Chudori)

Novel 'Pulang' karya Leila S Chudori pertama diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) di tahun 2013. Novel ini mengantarkan Leila memenangi Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa untuk kategori prosa pada 2013.

'Pulang' merupakan sebuah drama keluarga, persahabatan, cinta, dan pengkhianatan berlatar belakang tiga peristiwa bersejarah. Yakni Indonesia 30 September 1965, Perancis Mei 1968, dan Indonesia Mei 1998.

5. Pada Sebuah Kapal (Nh Dini)

Nama Nh Dini melejit lewat salah satu novel fenomenalnya 'Pada Sebuah Kapal'. Rilis perdana di tahun 1972, novelnya mendapatkan pujian. 

'Pada Sebuah Kapal' menceritakan pertikaian rumah tangga di ambang percerian dengan lika-liku perselingkuhan seorang istri. Lewat novel ini, Nh Dini mengajak pembaca berpikir ulang tentang konsep bangsa dan nasionalisme. (detikcom)