Korea Utara Siapkan Bom Hidrogen, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan?

Senin, 04 September 2017

Salah satu uji coba bom yang dilakukan oleh Korea Utara. (Foto: AFP)

Jakarta, Ketegangan antara Korea Utara (Korut) dengan Amerika Serikat (AS) dan negara Asia Timur lainnya semakin panas. Terakhir pada Minggu (3/9) pemerintah Korut melaporkan telah berhasil menguji coba bom hidrogen mengundang reaksi keras dari seluruh negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Bom hidrogen adalah bentuk lebih canggih dari bom nuklir yang dulu pernah dijatuhkan di Jepang tahun 1945. Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Sulistio Wisnubroto menjelaskan kekuatan bom hidrogen lebih besar dari bom nuklir.

"Kalau benar itu bom hidrogen maka dampaknya bisa ribuan kali lebih dahsyat daripada bom atom Hirosima dan Nagasaki," kata Djarot kepada detikcom dan ditulis Senin (4/9/2017).

Karena sama-sama menggunakan bahan radioaktif, maka dampak yang dihasilkan oleh bom hidrogen tidak akan jauh berbeda dari bencana nuklir lainnya. Akan ada radiasi ancaman radiasi di daerah tempat bom meledak.

Dr Manny Alvarez dari Fox News Health menyebut untuk kesehatan tubuh ada tiga hal yang dapat terjadi ketika seseorang terpapar radiasi nuklir berdasarkan lama paparannya.

Dalam jangka pendek terkena radiasi tinggi dapat menyebabkan mual muntah, diare, sakit kepala, hingga demam. Selang beberapa hari gejala menjadi pusing, disorientasi, kebotakan, lemah, muntah darah, tekanan darah rendah, serta luka susah sembuh. Terakhir dampak jangka panjangnya mulai dari kanker, penuaan dini, gangguan sistem sarah, hingga yang paling ditakutkan mutasi genetik.

Secara alami, tubuh manusia sebetulnya memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi. Namun bila radiasi mencapai tingkatan tertentu maka tubuh pun akan kewalahan.

Sumber : Detik.com